Recent Comments

Thursday, 31 March 2016

Apa Itu Kalibrasi ? dan Apa Fungsi Kalibrasi ?



Apa Itu Kalibrasi ? dan Apa Fungsi Kalibrasi ?

Bagi pengguna alat ukur pasti tahu apa yang disebut kalibrasi, Kalibrasi memiliki banyak arti baik secara teoritis maupun praktis. Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM), kalibrasi adalah kegiatan yang menghubungkan nilai yang ditunjukkan oleh instrument(alat) ukur atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui tingkat kebenarannya (yang berkaitan dengan besaran yang diukur) dalam kondisi tertentu. Nilai yang sudah diketahui ini biasanya merujuk ke suatu nilai dari kalibrator atau standar, yang tentunya harus memiliki akurasi yang lebih tinggi daripada instrumentt ukur yang dikalibrasi (biasa disebut unit under test atau UUT).

Singkatnya kalibrasi adalah kegiatan menentukan kebenaran nilai yang ditunjukkan oleh sebuah instrumentt ukur dengan cara membandingkannya dengan standar ukur yang tertelusur ke standar nasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional. 

Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran pengukuran sehingga dari hasil pengukuran tersebut dapat dikaitkan/tertelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan internasional)
Fungsi kalibrasi adalah menjaga kendali mutu dengan memastikan kinerja dan akurasi berbagai instrument yang digunakan melalui penentuan penyimpangan nilai standar dengan nilai yang ditunjukkan alat ukur, atau dengan kata lain untuk dapat memastikan akurasi dari alat ukur tersebut sehingga instrument yang digunakan dapat menghasilkan pengukuran yang akurat.

Kalibrasi harus dilakukan secara periodik. Interval kalibrasi alat tergantung dari beberapa faktor, yaitu jenis instrumentt, frekuensi pemakaian, dan cara pemeliharaan instrumentt. Semakin sering instrumentt digunakan, maka interval kalibrasinya pun sebaiknya harus lebih singkat, misalkan dilakukan setahun sekali.
Manfaat Kalibrasi

  • Menjaga Kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar Tetap Sesuai dengan spesifikasinya
  • Untuk mendukung Sistem Mutu Yang diterapkan di perusahaan maupun industri Peralatan laboratorium Dan Produksi Yang dimiliki.
  • Bisa mengetahui Perbedaan (penyimpangan) antara nilai Benar dengan nilai Yang ditunjukkan Diposkan alat ukur.
Hal-hal yang dibutuhkan dalam proses kalibrasi :

  1. Adanya obyek ukur (Unit Under Test)
  2. Adanya calibrator (standard)
  3. Adanya prosedur kalibrasi, yang mengacu ke standar kalibrasi internasional, nasional atau prosedur yg dikembangkan sendiri oleh laboratorium yg sudah teruji dengan terlebih dulu dilakukan verifikasi.
  4. Adanya teknisi yang telah memenuhi persyaratan mempunyai kemampuan teknis kalibrasi (sebaiknya bersertifikat).
  5. Lingkungan terkondisi, baik suhu maupun kelembabannya. Jika tidak dapat dikondisikan, misalnya terjadi saat kalibrasi dilakukan di lapangan terbuka, maka faktor lingkungan harus diakomodasi dalam proses pengukuran dan perhitungan ketidakpastian.
  6. Hasil kalibrasi itu sendiri, yaitu quality record berupa sertifikat kalibrasi. Di dalamnya tercatat measured value, correction value, dan akhirnya nilai uncertainty. Dari sertifikat tersebut dapat diketahui informasi tentang kelaikkan instrumentt yang dikalibrasi. Artinya, kita bisa menambahkan banyak keterangan yang diperlukan, bahkan bisa saja ditambahkan foto, gambar, hasil analisa khusus, nilau TUR (Test Uncertainty Ratio), bahkan bisa saja melampirkan laporan kinerja calibrator yang digunakan dalam proses ini.



Catatan : TUR adalah perbandingan antara ketidakpastian karakteristik instrument yang dikalibrasi terhadap ketidakpastian instrument kalibratornya (spesifikasi alat bisa dianggap sebagai ketidakpastian terbesar)


Thursday, 24 March 2016

Ketahui Kualitas Air Minum Dengan TDS Meter

Fungsi air bagi tubuh sudah sangat jelas. Air menjadi “sarana” berbagai mekanisme reaksi biologis dapat terjadi. Selain itu berbagai cara transport dalam tubuh menggunakan air sebagai medianya. Tanpa air, tubuh tidak dapat melangsungkan metabolisme. Kekurangan air (dehidrasi) dapat mengancam kehidupan.

Begitu pentingnya air, setiap hari setidaknya tubuh memerlukan 2 liter agar dapat tetap sehat. Tentu saja yang dimaksud di sini adalah air sehat. Kalau begitu, seperti apa air minum yang sehat itu?

Itulah yang sekarang menjadi permasalahannya, Beberapa persyaratan harus dipenuhi agar air minum dikatakan sehat untuk dikonsumsi.

Persyaratan pertama adalah persyaratan fisik, meliputi jernih, tidak berasa dan tidak berbau serta tidak menimbulkan endapan.dapat dilihat dengan mata telanjang dan dicium baunya tidak peru dengan peralatan khusus.

Syarat kedua adalah persyaratan kimiawi, yaitu air tidak boleh tercemar detergen, senyawa organik lain dan logam berat. Zat-zat tersebut dapat mengganggu kesehatan. Contoh logam berat yang sering mencemari air minum adalah timbal (Pb), tembaga (Cu), Cadmium (Cd), Raksa (Hg), Perak (Ag) dan Cobalt (Co). 

Syarat ketiga adalah persyartan biologi. Air minum yang sehat tidak boleh tercemar berbagai bakteri seperti E. coli, Clostridium perfingens dan Salmonella. Berbagai bakteri tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti tifus, kolera dan disentri.

Sedangkan dengan parameter Total Dissolved Solids atau jumlah total zat padat yang terlarut, kriteria air sehat sebagai berikut :

    TDS lebih dari 100 ppm : air tidak layak minum
    TDS antara 10 – 100 ppm : air layak minum
    TDS antara 1 – 10 ppm : air murni
    TDS 0 ppm : air organik

Jadi, air minum yang bisa diminum adalah air dengan TDS maksimal 100 ppm (part per million).

Bagaimana kita ketahui kadar ppm (part per million) air yang kita minum tentu saja ada alat khusus untuk mengetahhui kadar air. Yang biasa disebut dengan TDS Meter sebagai pengukur kadar air. dengan alat ini kita dengan sederhana bisa mengetahui kadar ppm air.

Penggunaan cukup mudah dimulai dengan sampel air minum yang ingin kita ukur yang kita tuangkan di gelas lalu alat ukur kita celipkan dan tekan tombol dengan jangka waktu beberapa detik dan...... bumm.... hasil pengukuran sudah terlihat jelas di LCD Alat ukur kadar air /TDS Meter 

Mengetahui Kualitas Air Itu Penting


Manusia  hidup pasti tidak lepas dengan air bersih untuk minum. Air tanah (sumur) atau air dalam kemasan (galon) telah menjadi pilihan kebanyakan orang untuk mencukupi kebutuhan keseharian. Idealnya, manusia membutuhkan minimal 5 liter air sehari. Air merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi disetiap harinnya, dari itulah maka minuman air yang akan kita minum haruslah berkualitas, yang berisikan kandungan mineral yang baik.

Namun yang menjadi pertanyaan, sudah berkualitaskah air yang diminum sehari-hari. Dengan kondisi udara dan tanah yang tak lagi bagus karena pencemaran, baik akibat industri dan pemanasan global tentunya sangat memengaruhi mutu air yang diminum. Sangat sulit mencari air yang bisa meringankan kerja tubuh manusia. Dengan notabene tetap memerlukan asupan oksigen dari air yang dikonsumsi.

Keadaan nyata justru sebaliknya kalau sesungguhnya kualitas air yang diminum sehari-hari telah banyak tercemari berbagai zat-zat yang membahayakan tubuh manusia.

Sementara, opini yang telah beredar di masyarakat air yang sehat adalah air yang telah dimasak. Padahal dalam setiap butiran air yang ada saat ini banyak mengandung zat pencemar yang tak hanya bisa dipisahkan dengan hanya dimasak saja.

Menurut ilmuwan, Dr Charles Mayo dari Mayo Clinic (salah satu RS terbaik di USA), menyatakan bahwa kualitas air yang terkandung di tanah maupun permukaan sudah sangat jauh menurun kualitasnya. Mineral anorganik dalam air minum adalah penyebab banyaknya penyakit manusia.

Namun untuk melihat mutu air yang dikonsumsi sehari-hari bukanlah hal mudah. Perlu adanya penelitian melalui proses laboratorium, tetapi untuk melakukan pengujian laboratorium tidak mudah dilakukan kebanyakan orang. Selain itu juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Tapi tak perlu khawatir. Saat ini orang tak perlu lagi susah-susah mencari tahu tentang kualitas air yang dikonsumsi.Tapi tak perlu khawatir. Saat ini orang tak perlu lagi susah-susah mencari tahu tentang kualitas air yang dikonsumsi. Pasalnya kini telah tersedia alat sederhana dengan ukuran relatif kecil yang yang terdapat pada paket staterkit vo2. Tentunya juga makin memudahkan untuk melakukan tes secara mandiri, tak perlu menunggu waktu lama. Cukup satu atau tiga menit kita sudah bisa melihat kualitas air yang diminum dengan melihat perubahan warna dalam air.

Soal akurasinya, memang belum sedetail hasil penelitian di laboratorium. Namun secara kasat bisa lebih mudah dilihat hasilnya secara langsung.

Alat yang mengadopsi teknologi laboratorium ini bernama electro analyzer atau lebih dikenal dengan elektrolizer.

Melepaskan Ikatan
Dengan alat ini kita bisa melakukan penelitian terhadap kualitas air secara mandiri. Elektrolizer yang beredar di Indonesia kebanyakan dibuat berdasarkan panduan dari American Environment Protection Bureau (Biro Keselamatan Lingkungan Negara Amerika).

Daya kerja elektrolizer mampu menguraikan atau melepaskan ikatan-ikatan zat padat terlarut dalam air melalui sistem anoda katoda. Alat ini cocok digunakan untuk mengetahui tingkat kekeruhan dalam air atau Total Disolved Solid (TDS), serta membandingkan dua jenis air yaitu air vo2 dan air biasa kita minum sehari hari yang telah disiapkan dalam dua gelas.

Bentuk elektrolizer ini sekilas mirip tempat korek api berbentuk persegi panjang (vo2 warna hitam) dengan ukuran 9 x 5 cm dengan ketebalan sekitar 2,5 cm. Kiri kanan alat ini dilengkapi tombol on/off, sekering serta kabel yang menghubungkan ke listrik. Serta dua pasang kaki anoda dan katoda dengan panjang 7 cm yang mudah dilepas dengan cara mengulir tiap kali hendak digunakan.

Cara kerjanya juga tak merepotkan, masukkan masing-masing sepasang kaki elektrolizer kedalam masing-masing gelas (bisa dua gelas dengan ukuran sama warna transparan) yang telah diisi air dan hendak dites dengan air vo2, Nyalakan saklar sekitar satu atau dua menit, kemudian hasilnya akan langsung dilihat secara kasat mata.

Dari situ bisa dilihat apakah apakah ada perubahan warna atau tidak. Bila warna air tetap (jernih) maka air itu memiliki kualitas yang bagus. Namun jika ada perubahan warna bisa jadi air yang diminum mengandung bahan pencemar seperti besi oksida, arsen, alumunium sulfat, phospat, cuprum oksida, chlorin, kalsium magnesium, arsen, pestisida atau zat lain yang bila dibiarkan dalam jangka panjang tentu juga akan mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Biasanya warna air yang dicemari zat-zat itu akan muncul warna yang berbeda-beda. Bisa kuning, hijau, putih biru atau hitam. Nah, selamat membuat penelitian mandiri dengan electrolizer terhadap air minum yang kita konsumsi sehari hari, (Aria Furisan, wartawan lepas-80).

Cara pengoperasian Electrolizer
Siapkan 2 gelas air yang berisi gelas 1 dengan air vo2 dan yang satu lagi dengan air biasa. Kemudian siapkan electrolizer, pasang ke empat pipa besi pada baut yang ada pada alat electrolizer sehingga seperti gambar dibawah sebagai contoh

Celupkan pipa besi pada kedua gelas yang sudah disiapkan tadi, seperti gambar dibawah ini:

Colok kabel listriknya kemudian nyalakan tombol dalam posisi on yang ada disamping alat itu, kemudian tunggulah beberapa saat. Alat ini bekerja dengan menggunakan prinsip medan listrik anoda dan katoda yang digunakan untuk memisahkan kandungan zat an-organik lainnya dari dalam air sehingga tampak seperti kotoran yang terapung di permukaan air (tampak pada gambar diatas) sedangkan air vo2 tidak sama sekali.

Amati pula warna endapan yang terkandung pada air lain dan cocokkan dengan tabel di bawah ini.


Warna Endapan
Bahan Pencemar
Pengaruh Terhadap Kesehatan
Hijau
Cuprum teroksida, Chlorin
Penyakit ginjal, Sistem syaraf pusat, Kanker
Hitam
Kalsium, Magnesium
Batu ginjal, Kencing batu
Putih
Alumunium, Arsen, Asbestos
Penyakit hati, Sistem syaraf pusat, Kanker
Biru
Alumunium sulfat, Phospat, Pestisida
Penyakit hati, Ginjal dan kencing batu, Sistem syaraf
Jingga
Besi teroksida
Gangguan air seni, Gangguan keseimbangan metabolisma

Wednesday, 23 March 2016

Pengukuran Kadar Air dengan Metode Thermogravitimetri

Pengukuran Kadar Air dengan Metode Thermogravitimetri. Analisa Thermogravitimetri di sebut juga dengan penetapan kadar air cara pengeringan. Prinsip metode thermogravitimetri ini adalah sangat sederhana, yaitu menguapkan air yang ada dalam bahan pangan dengan jalan pemanasan hingga berat sampel yang di uji menjadi konstan. Berat konstan akan di peroleh jika semua kadar air telah menguap. Jadi intinya mengetahui kadar air dari perubahan sampel dari sebelum pemanasan dan sesudahnya. beberapa alat modern sudah banyak beredar seperti gambar disamping Type MB60 yang bekerja seperti oven dengan pemanasan merata pada sampel dan menghitung berat sampel dari sebelum dan sesudah dipanaskan akan tampil ke layar LCD. sangat simpel memang dan keakuratan lebih terjamin.

Cara penentuan kadar air dengan metode Thermogravitimetri adalah sebagai berikut:

Penentuan kadar air metode Thermogravitimetri

  1. Timbang sample bahan yang akan di analisa sebayak 1-2 gram dalam botol timbang yang telah di ketahui beratnya. Usahakan sample berupa serbuk atau bahan yang telah di haluskan.
  2. Keringkan sample dalam oven pada suhu 100 –105oC selama 3-5 jam. Setelah itu dinginkan dalam eksikator selama sampai dingin, lalu timbang. Tulis berat sample yang di perolah.
  3. Kemudian panaskan lagi sample dalam oven selama 30 menit, lalu dinginkan dalam eksikator kemudian timbang. Ulangi perlakukan ini sampai berat sample tidak berkurang lagi (konstan).
  4. Hitung selisih berat awal dan berat akhir lalu kalikan dengan 100%. Hasil yang di peroleh merupakan nilai kadar air bahan.

Penentuan kadar air dengan cara pengeringan atau thermogravitimetri ini merupakan cara analisa kadar air yang paling sederhana, mudah dan murah. Tetapi penentuan kadar air dengan cara ini memiliki banyak kelemahan, diantaranya:
Kelemahan analisa kadar air metode Thermogravitimetri (pengeringan)
  1. Bahan-bahan lain yang mudah menguap oleh panas akan ikut teruapkan
  2. Dapat terjadi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan air atau zat yang mudah menguap lainnya. Terutama pada bahan yang banyak mengandung gula atau lemak.
  3. Sample yang mengandung air yang terikat secara kuat tidak dapat di uapkan meskipun sudah di panaskan pada suhu diatas 100oC. Sehingga kadar air bahan sebenarnya tidak dapat di ketahui.

Perlunya mengukur Kekuatan Beton

Siapa si yang ga tahu beton,? 
Material yang satu ini memang banyak digunakan sebagai bahan utama pembangunan rumah tinggal, gedung bertingkat tinggi, infrastruktur jembatan, jalan raya dan sejenisnya. Coba bayangkan jika pembangunan salah satu fasilitas tersebut dibuat dengan beton yang berkualitas rendah dari tingkat tekanan,keuatannya pasti anda tidak akan menggunakannya bukan?? jadi memang sangat diperlukan dalam mengetahui kekuatan beton demi memiliki atau membuat bangunan atau fasilitas yang berkualitas dan berdaya tahan tinggi.
Ada macam-macam jenis beton berdasarkan kuat tekanya, Kekuatan tekan beton adalah beban persatuan luas yang menyebabkan beton hancur.  oleh karena itu dalam penggunaanya perlu dicari berapa nilai kuat tekan betonnya agar sesuai dengan kebutuhan struktur yang direncanakan. cara mengetahuinya juga cukup mudah, disini coba kita uraiakan sebuah cara tes kuat tekan beton. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kekuatan tekan beton berbentuk kubus dan silinder, percobaan ini bisa dibuat dan dirawat (cured) di laboratorium. Atau anda bisa melakukan pengujian langsung sendiri, Sudah banyak dipasaran dalam negri maupun luar negri alat uji kekerasan beton dengan model press/tekanan atau menggunakan system ultrasonic yang melalui probe yang disentuhkan kita akan tahu lebih dari struktur beton tersebut.


  1. Tes Uji Kuat Tekan ( Compression Test / Crushing Test ) 
Tes uji kuat tekan bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton karakteristik ( kuat tekan maksimum yang dapat diterima oleh beton sampai beton mengalami kehancuran ), serta dapat menentukan waktu untuk pembongkaran bekisting balok dan pelat lantai. Test uji kekuatan tekan beton ini masih banyak digunakan sampai sekarang, karena penggunaan dan pembacaanya yang mudah dan sederhana.




PROSEDUR PENGUJIAN BETON

  1. Ambil benda uji yang akan ditentukan kekutan tekanan dari bak perendam, kemudian bersihkan dari kotoran yang menempel dengan kain pelembab. benda uji dapat menggunakan bentuk kubus ukuran 15cm x 15 cm atau silinder diamter 15 cm dengan tinggi 30 cm.
  2. Tentukan berat dan ukuran benda uji.
  3. Letakkan benda uji pada mesin secara sentries. sesuai dengan tempat yang tepat pada mesin tes kuat tekan beton.
  4. Jalankan benda uji atau mesin tekan dengan penambahan beban konstan berdasar 2 sampai 4 kg/cm2 per detik.
  5. Lakukan pembebanan sampai benda uji menjadi hancur dan catatlah beban maksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda uji.
  6. Pengujian kuat tekan beton ini dilakukan pada saat beton berumur 3,7,14 dan 28 hari lalu diambil rata-rata.
  7. Untuk menghitung kekuatan beton pada umur hari kesekian dapat membaca artikel yang khusus membahas tentang tabel konversi beton umur 3 sampai dengan 28 hari.
  8. Beton yang sering digunakan untuk pekerjaan bangunan antara lain K-225, K-250, K-300, K-350, K-400, K-450, K-500 dan berbagai ukuran kuat tekan lain menyesuiakan dengan kebutuhan kekuatan struktur.

2. Tes Uji Kuat Beton menggunakan System Ultrasonic

Perangkat atau Alat ini memungkinkan untuk mengukur kekuatan dan homogenitas beton, batu bata dan bahan lainnya di bawah komposisi dan permukaan terdengar dalam produk dan desain untuk proyek-proyek konstruksi, inspeksi kualitas bangunan dan struktur konstruksi. Alat uji beton Ultrasonic ini memiliki fungsi menentukan kedalaman retak yang dapat di deteksi oleh probe melalui permukaan terdengar. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat melihatnya di website ini





Perangkat atau Alat ini memungkinkan untuk mengukur kekuatan dan homogenitas beton, batu bata dan bahan lainnya di bawah komposisi dan permukaan terdengar dalam produk dan desain untuk proyek-proyek konstruksi, inspeksi kualitas bangunan dan Mengukur kekuatan dan keseragaman bahan konstruksi dengan metode ultrasonik yang dirancang untuk :
  • Pendeteksian kekosongan, retakan dan cacat yang dihadapi dalam produksi dan operasi struktur (untuk kontrol proses dan inspeksi fasilitas).
  • Pengukuran dan keseragaman kekuatan beton (Pedoman MDS 62-2,01), konstruksi dan material komposit, struktur, jembatan dan saluran air.
  • Mengukur kedalaman retakan di bahan yang diujikan.
  • Menentukan kepadatan dan modulus elastisitas fiberglass dan sebagainya.
  • Mendefinisikan indeks suara keramik konstruksi dan abrasive.
  • Perkiraan porositas, rekah dan anisotropi material.
  • Menilai tingkat kematangan beton dalam concreting monolitik.
Keuntungan dalam penggunaannya :
  • Menghitung kekuatan, kepadatan dan modulus elastisitas dari grafik kalibrasi pra-instal
  • Perhitungan suara indeks produk abrasif
  • Hasil pengukuran dapat di simpan pada memori penyimpanan
  • Dapat dikomunikasikan dengan PC
  • Pengolahan lebih lanjut dari hasil menggunakan program komputer khusus (Software)
  • Kurangnya hasil penting untuk transduser gaya tekan
  • Kemampuan untuk beroperasi pada database besar dengan transduser untuk melalui terdengar
  • Peningkatan rasio “signal-to-noise”
  • konverter universal untuk emisi dan penerimaan berdampak tinggi
  • Tegangan eksitasi meningkatan dorongan dari probe
Peningkatan penyelidikan daya dari dorongan eksitasi , dapat meningkatkan basis terdengar berkualitas tinggi untuk amplifikasi berjalan secara signifikan  dan beroperasi pada bahan dengan redaman yang tinggi. Probe untuk pengujian permukaan memiliki basis 120 mm, cocok untuk pengujian pada sampel kubus beton.Untuk video 


Friday, 18 March 2016

Pentingnya Menjaga Suhu Ruang Penyimpanan Makanan


Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO, yang dimaksud makanan adalah : “Food include all substances, whether in a natural state or in a manufactured or preparedform, wich are part of human diet.” Batasan makanan tersebut tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi yang diperlukan untuk tujuan pengobatan.
Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :
1. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki
2. Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya.
3. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.
4. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh makanan (food borne illness).

Berikut kita bahas tempat menyimpan makanan yang direkomendasikan.
Penyimpanan bahan makanan merupakan satu dari 6 prinsip higiene dan sanitasi makanan. Penyimpanan bahan makanan yang tidak baik, terutama dalam jumlah yang banyak (untuk katering dan jasa boga) dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan tersebut. Adapun tata cara penyimpanan bahan makanan yang baik menurut higiene dan sanitasi makanan adalah sebagai berikut:
A. Suhu penimpanan yang bagus
Setiap bahan makanan mempunyai spesifikasi dalam penyimpanan tergantung kepada besar dan banyaknya makanan dan tempat penyimpanannya. Sebagian besar dapat dikelompokkan menjadi:
  1. Makanan jenis daging, ikan, udang dan olahannya
    • Menyimpan sampai 3 hari : -50 sampai 00 C
    • Penyimpanan untuk 1 minggu : -190 sampai -50 C
    • Penyimpanan lebih dari 1minggu : dibawah -100 C
  2. Makanan jenis telor, susu dan olahannya
    • Penyimpanan sampai 3 hari : -50 sampai 70 C
    • Penyimpanan untuk 1 minggu : dibawah -50 C
    • Penyimpanan paling lama untuk 1 minggu : dibawah -50 C
  3. Makanan jenis sayuran dan minuman dengan waktu penyimpanan paling lama 1 minggu yaitu 70 sampai 100 C
  4. Tepung, biji-bijian dan umbi kering pada suhu kamar (250C).
B. Tata cara Penyimpanan
1. Peralatan penyimpanan
a. Penyimpanan suhu rendah dapat berupa:
Lemari pendingin yang mampu mencapai suhu 100 – 150 C untu penyimpanan sayuran, minuman dan buah serta untuk display penjualan makanan da minuman dingin.
Lemari es (kulkas) yang mampu mencapai suhu 10 – 40 C dalam keadaanisi bisa digunakan untuk minuma, makanan siap santap dan telor.
Lemari es (Freezer) yang dapat mencapai suhu -50 C, dapat digunakan untuk penyimpanan daging, unggas, ikan, dengan waktu tidak lebih dari 3 hari.
Kamar beku yang merupakan ruangan khusus untuk menyimpan makanan beku (frozen food) dengan suhu mencapai -200 C untuk menyimpan daging dan makanan beku dalam jangka waktu lama.
b. Penyimpanan suhu kamar
Untuk makanan kering dan makanan terolahan yang disimpan dalam suhu kamar, maka rang penyimpanan harus diatur sebagai berikut:
Makanan diletakkan dalam rak-rak yang tidak menempel pada dinding, lantai dan langit-langit, maksudnya adalah:
o untuk sirkulasi udara agar udara segar dapatsegera masuk keseluruh ruangan
o mencegah kemungkinan jamahan dan tempat persembunyian tikus
o untuk memudahkan pembersihan lantai
o untuk mempermudah dilakukan stok opname
Setiap makanan ditempatkan dalam kelompoknya dan tidak bercampur baur
Untuk bahan yang mudah tercecer seperti gula pasir, tepung, ditempatkan dalam wadah penampungan sehigga tidak mengotori lantai

C. Cara penyimpanan
  1. Setiap bahan makanan yan disimpan diatur ketebalannya, maksudnya agar suhu dapat merata keselutuh bagian
  2. Setiap bahan makanan ditempatkan secara terpisah menurut jenisnya, dalam wadah (container) masing-masing. Wadah dapat berupa bak, kantong plastik atau lemari yang berbeda.
  3. Makanan disimpan didalam ruangan penyimpanan sedemikian hingga terjadi sirkulasi udara dengan baik agar suhu merata keseluruh bagian. Pengisian lemari yang terlalu padat akan mengurangi manfaat penyimpanan karena suhunya tidak sesuai dengan kebutuhan.
  4. Penyimpanan didalam lemari es:
a. Bahan mentah harus terpisah dari makanan siap santap
b. Makanan yang berbau tajam harus ditutup dalam kantong plastik yang rapat dan dipisahkan dari makanan lain, kalau mungin dalam lemari yang berbeda, kalau tidak letaknya harus berjauhan.
c. Makanan yang disimpan tidak lebih dari 2 atau 3 hari harus sudah dipergunakan
d. Lemari tidak boleh terlalu sering dibuka, maka dianjurkn lemari untuk keperluan sehari-hari dipisahkan dengan lemari untuk keperluan penyimpanan makanan
  1. Penyimpanan makanan kering:
a. Suhu cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi yang baik
b. Ruangan bersih, kering, lantai dan dinding tidak lembab
c. Rak-rak berjarak minimal 15 cmdari dinding lantai dan 60cm dari langit-langit
d. Rak mudah dibersihkan dan dipindahkan
e. Penempanan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO (firs in first out) artinya makanan yang masuk terlebih dahulu harus dikeluarkan lebih dulu
D. Administrasi penyimpanan
Setiap barang yang dibeli harus dicatat dan diterima oleh bagian gudang untuk ketertiban adminisrasinya. Setiap jenis makanan mempunyai kartu stock, sehingga bila terjadi kekurangan barang dapat segera diketahui.

Thursday, 17 March 2016

Membuat Kopi Berkualitas yang Nikmat | Mau tahu ??

Membuat Kopi Berkualitas yang Nikmat merupakan sesuatu yang luarbiasa bagi penikmat kopi dimanapun dan kapanpun. Kkopi dengan citarasa yang melegenda sangat dicari diseluruh dunia, dan jenis yang paling dicari adalah jenis kopi luak, dan tak kalah dengan itu ada kopi robusta dan arabika yang merupakan komoditi ekspor dari Indonesia yang sangat berharga dan sudah terkenal mendunia.
Untuk memilih atau membuat kopi yang tebaik adalah dengan tau bagaimana biji kopi diolah, tingkat kematangan dan kadar air yang dimiliki bijih kopi sangatlah penting dan sangat berpengaruh terhadap rasa. Sebagai penikmat kopi memang belum tentu tau mengenai pengolahan biji kopi, yuk kita cari tau bersama.


Pemrosesan kopi sebelum dapat diminum melalui proses panjang yaitu dari pemanenan biji kopi yang telah matang baik dan pemilihan biji yang bagus dan berkualitas, dengan cara mesin maupun dengan tangan kemudian dilakukan pemrosesan biji kopi, kemudian melalui proses pengeringan sebelum menjadi kopi gelondong. Proses selanjutnya yaitu penyangraian dengan tingkat derajat yang bervariasi. Setelah penyangraian biji kopi digiling atau dihaluskan menjadi bubuk kopi sebelum kopi dapat diminum. Sangatlah mudah jika ingin membuatnya sendiri dengan proses seperti itu, yang diperlukan adalah kesabaran membuat biji kopi akan menjadi lebih nikmat dan lebih berasa. dan memang beberapa alat sangat diperlukan seperti pengukur kadar air biji kopi dan gilingan kopi agar menghasilkan kkopi bubuk, sebelum di olah menjadi minuman yang sangat enak dan mantap..


Yup... memang benar ada ketentuan standart mutu kopi Indonesia yang perlu diketahui bagi petani kopi yang ingin mengekspor dan meningkatkan kualitas kopinya. dari bentuk biji dan kadar airnya sangatlah berpengaruh dalam dunia ekspor impor. Dengan ketentuan tersebut didapatkan agar memperhatikan kadar air pada biji kopi agar tidak terlalu berat, dan agar tidak merugikan karena pengeringan terlalu lama sehingga  akan merugikan petani kopi..


Kadar air dalam kopi memenglah sangat berpengaruh dalam pembuatan kopi itu sendiri makin kecil kadar air dalam kopi maka akan dapat menghasilkan minuman kopi yang nikmat. beberapa alat untuk mengetahui kadar air dalam kopi pun semakin canggih, dari model digital seperti Digimost  dan banyak seri lainnya.yang menggunakan sampel yang dituangkan kewadah alat ukur seperti MC-7828G serta JV-010S yang sangat laris dikalangan petani kopi di Indonesia namun jika anda tidak ingin repot-repot mengambil sampel maka tinggal tusuka saja sensor alat seperti alat ukur kadar air biji TK 100 dengan model seperti pedang dengan 2 ujung runcing yang pengukurannya harus ditusak kesampel dalam karung . dengan alat bantu ukur kadar air tersebut akan diketahui kadar air sudah sesuai dengan standart belum?, 


Digimost Alat ukur kadar Air
Seperti digimost dengan penggunaan yang sangat mudah dengan cara mengambil sampel kopi yang sudah diambil secara acak lalu ditempatkan pada tempat yang bearada dialat, kemudian nyalakan alat ukur kadar air kopi ini dan akan tertera. Range kadar air yang dapat diukur 9-20%. cukup untuk digunakan dan harga yang terjangkau membuat alat ini cukup diburu konsumen.


Dengan teknik pengeringan yang baik maka dapat dipastikan perlu di perpanjang atau tidaknya jika sudah diketahui kadar air dalam biji kopi tersebut. Dan persiapan packing pun harus disesuaikan dengan baik agar tercipta kualitas expor kopi yang bagus.

Yups,,, kita sambung lagi lain waktu untuk membahas nikmatnya kopi.




Kopi Terbaik | Standart Mutu Kopi Nasional

STANDAR NASIONAL INDONESIA UNTUK KOPI BIJI ,Indonesia telah menerapkan standar ekspor kopi biji  berdasarkan sistem nilai cacat kopi sejak tahun 1990 menggantikan sistem Triase (Bobot per Bobot). Standar mutu kopi biji yang berlaku saat ini adalah Standar Nasional Indonesia nomor 01-2907-2008 Kopi Biji, hasil dari beberapa kali revisi , disamping dengan mempertimbangkan perkembangan pasar global dan persyaratan internasional juga memperhatikan sebagian Resolusi ICO (International Coffee Organization) No: 407 tentang “ Coffee Quality Improvement Program”.
SYARAT MUTU UMUM Kadar air kopi biji tidak lagi dibedakan berdasarkan jenis pengolahan (pengolahan basah dan kering) tetapi sama- sama maksimum 12,5 %.  Persyaratan lain tetap sama seperti standar sebelumnya yakni  :

NoKriteriaPersyaratan
1Serangga HidupTidak ada
2Biji berbau busuk dan atau berbau kapangTidak ada
3Kadar air (b/b)Maks 12,5 %
4Kadar kotoran b/bMaks 0,5 %
SYARAT MUTU KHUSUS Berdasarkan Ukuran Biji. Kriteria ukuran biji sama -sama dengan menggunakan ukuran lubang bulat untuk semua jenis kopi biji dan berdasarkan prosesnya. Namun untuk lolos ayakan untuk Robusta dibedakan berdasarkan proses pengolahannya (proses basah dan kering).
Syarat mutu khusus kopi robusta pengolahan kering

UkuranKriteriaPersyaratan
BesarTidak lolos ayakan berdiameter 6,5 mm (sieve No. 16)Maks lolos 5 %
KecilLolos ayakan diameter 6,5 mm, tidak lolos ayakan berdiameter 3,5 mm (sieve no: 9 )Maks lolos 5 %
Syarat mutu khusus kopi robusta pengolahan basah.
UkuranKriteria>Persyaratan
BesarTidak lolos ayakan berdiameter 7,5 mm (sieve no.19)Maks lolos 5 %
SedangLolos ayakan dimater 7,5 mm, tidak lolos ayakan berdiameter 6,5 mm (sieve no.16)Maks lolos 5 %
KecilLolos ayakan diameter 6,5 mm, tidak lolos ayakan berdiameter 5,5 mm (sieve no 14)Maks lolos 5 %
Syarat mutu khusus kopi Arabika
UkuranKriteriaPersyaratan
BesarTidak lolos ayakan berdiameter 6,5 mm (sieve No. 16)Maks lolos 5 %
SedangLolos ayakan diameter 6,5 mm, tidak lolos ayakan berdiameter 6 mm (sieve No. 15)Maks lolos 5 %
KecilLolos ayakan diameter 6 mm, tidak lolos ayakan berdiameter 5 mm (sieve no. 13)Maks lolos 5 %
Berdasarkan sistem nilai cacat
MutuPersyaratan
Mutu 1Jumlah nilai cacat maksimum 11
Mutu 2Jumlah nilai cacat 12 sampai dengan 25
Mutu 3Jumlah nilai cacat 26 sampai dengan 44
Mutu 4aJumlah nilai cacat 45 sampai dengan 60
Mutu 4bJumlah nilai cacat 61 sampai dengan 80
Mutu 5Jumlah nilai cacat 81 sampai dengan 150
Mutu 6Jumlah nilai cacat 151 sampai dengan 225
Catatan: untuk kopi arabika mutu 4 tidak dibagi menjadi sub mutu 4 a dan 4 b. Secara umum kopi arabika Indonesia diekspor dalam bentuk mutu 1, sedangkan kopi robusta sekitar 60 % diekspor dalam mutu 4, sekitar 30 % diekspor dalam mutu 5 dan mutu 6, serta sekitar 10 % diekspor dalam mutu 1 dan mutu 2.
Sedangkan untuk penentuan besarnya nilai cacat biji kopi didasarkan atas :
NoJenis CacatNilai Cacat
11 (satu) biji hitam1 (satu)
21 (satu) biji hitam sebagian1/2 (setengah).
31 (satu) biji hitam pecah1/2 (setengah).
41 (satu) kopi gelondong1 (satu)
51 (satu) biji coklat1/4 (seperempat)
61 (satu) kulit kopi ukuran besar1 (satu)
71 (satu)  kulit kopi ukuran sedang1/2 (setengah).
81 (satu)  kulit kopi ukuran kecil1/5 (seperlima)
91 (satu) biji berkulit tanduk1/2 (setengah).
101 (satu) kulit tanduk ukuran besar1/2 (setengah).
111 (satu)  kulit tanduk ukuran sedang1/5 (seperlima)
121 (satu)  kulit tanduk ukuran kecil1/10 (sepersepuluh)
131 (satu) biji pecah1/5 (seperlima)
141 (satu) biji muda1/5 (seperlima)
151 (satu) biji berlubang satu1/10 (sepersepuluh)
161 (satu) biji berlubang lebih dari satu1/5 (seperlima)
171 (satu) biji bertutul-tutul1/10 (sepersepuluh)
181 (satu)  ranting, tanah atau batu berukuran besar5 (lima)
191 (satu)  ranting, tanah atau batu berukuran sedang2 (dua)
201 (satu)  ranting, tanah atau batu berukuran kecil1 (satu)
Catatan: Jumlah nilai cacat dihitung dari contoh uji seberat 300 gr. Jika satu biji kopi mempunyai lebih dari satu nilai cacat, maka penentuan nilai cacat tersebut didasarkan pada bobot nilai cacat terbesar.
dikutip dari : http://www.aeki-aice.org/