Ada kabar gembira bagi warga Banyumas, Jawa Tengah pada Sabtu 19 Desember 2015 yang lalu. Sebab, mulai saat ini warga Kabupaten Banyumas dapat menikmati lokasi rekreasi baru yang bernuansa alam dan pendidikan. Hal ini berkat diresmikannya Kebun Raya baru bernama Baturraden oleh Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia, Megawati Soekarnoputri. Meski molor dari yang dijadwalkan, peresmian ini tetap tidak menggoyahkan status kebun raya Baturraden sebagai kebun raya ke-28 yang ada di Indonesia.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyatakan siap membantu LIPI dan Kementerian PUPR dalam pengadaan kebun raya di Indonesia. Hal tersebut, menurut Siti, sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo mengadakan satu kebun raya di setiap kabupaten kota. “Itu untuk menetralisasi kehidupan remaja kita yang senangnya ke kawasan mal atau lainnya. Padahal, di kebun raya ada pendidikan dan pengetahuan yang bisa diperoleh,” ucap Siti saat dijumpai di Purwokerto, Jawa Tengah, kemarin.
Peran Kementerian LHK lanjut Siti, amat strategis dalam pengadaan kebun raya yang awalnya merupakan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) sebagaimana Kebun Raya Baturraden, juga Kebun Raya.
Bogor dan Cibodas, Jawa Barat Indonesia, tambah dia, memiliki 45 KHDTK lain yang dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan konservasi dan ilmu pengetahuan.
Kebun Raya Baturraden dibangun di kawasan hutan seluas 143,5 hektare. Kebun raya yang digagas sejak 2001 itu akan menyimpan seluruh flora dari kawasan Pulau Jawa, tidak hanya Jawa Tengah. “Ini akan jadi kebun raya dengan koleksi endemik Pulau Jawa,” ujar Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian LHK, Tachrir Fathoni, kemarin.
Kebun Raya yang terletak di lereng Gunung Slamet ini, berdekatan dengan kawasan Wana Wisata Baturaden dan Bumi Perkemahan Baturaden. Secara administratif berlokasi di Desa Kemutuk Lor, Kec. Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kebun Raya yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memiliki luas 143,5 hektar dan berada pada ketinggian antara 600-700 meter dpl.
Kebun Raya ini mengusung tema “Tanaman Pegunungan Jawa.” yang diharapkan dapat menjadi kawasan konservasi dan pelestarian aneka tanaman khas pegunungan Pulau Jawa bahkan menjadi Taman “Flora of Java“. Suhu udara disekitar kebun raya yang sejuk (berkisar antara 20-30 derajat Celcius) dengan curah hujan antara 5.000-6.174 mm/tahun membuat kebun raya ini sangat cocok untuk bersantai bersama keluarga. Berbagai Macam tanaman atau flora banyak di budidayakan serta dirawat. dan selalu ada Penghijauan atau menanam kembali.
Di dalam Kebun Raya Baturaden telah dibangun beberapa spot tanaman. Beberapa diantaranya adalah Taman Liana (tumbuhan merambat), Medical Garden (Taman Tanaman Obat), Taman Tumbuhan Paku, dan beberapa hamparan bunga (flower bed). Spot-spot ini pun akan terus ditambah sesuai dengan tematik ‘flora of java‘.
Dalam sambutan Kepala LIPI yang dibacakan Wakil Kepala Akmadi Abbas, dirinya mengatakan bahwa peresmian Kebun Raya Baturraden bukanlah akhir dalam perjalanan konservasi flora di Indonesia. “Karena membangun kebun raya ialah masa depan,” ucap Akhmadi.
dengan adanya bunga dan taman yang indah serta fasilitas yang cukup diharapkan bagi para pengunjung untuk menjaga dan merawatnya jangan hanya sekedar selfi dan jepret sana-sini dengan menginjak dan merusak tanaman demi kepentingan pribadi yang egois. bagi generasi muda diharapakan mengerti bahwa tanaman juga mempunyai kehidupan dan merupakan salah satu sumber kehidupan manusia.
dengan adanya bunga dan taman yang indah serta fasilitas yang cukup diharapkan bagi para pengunjung untuk menjaga dan merawatnya jangan hanya sekedar selfi dan jepret sana-sini dengan menginjak dan merusak tanaman demi kepentingan pribadi yang egois. bagi generasi muda diharapakan mengerti bahwa tanaman juga mempunyai kehidupan dan merupakan salah satu sumber kehidupan manusia.
Sumber: lipi.go.id